Minggu, 25 Desember 2016

Sampling Pada Pabrik Kelapa Sawit

Sampling atau pengambilan sample merupakan bagian dari Quality Control proses produksi. Sample dari proses produksi akan dianalisa untuk mendapatkan data. Dari data yang diperoleh kita dapat melihat masalah yang ada, data tersebut digunakan sebagai dasar dari pengambilan keputusan atau tindakan. Sampling merupakan ujung tombak dari Quality Control, apabila sample yang diambil tidak representatif (mewakili) maka data yang diperoleh tidak mencerminkan kondisi di lapangan. sehingga pengambilan keputusan  atau tindakan tidak sesuai dengan masalah yang terjadi di lapangan.

Agar sample representatif ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sample yaitu frekuensi, teknik pengambilan sample dan jumlah sample yang diambil.

Saya akan membahas tentang sampling pada pabrik kelapa sawit, secara garis besar ada 2 jenis sample yaitu padatan dan cairan. Sample tersebut dianalisa untuk mengetahui kinerja dari mesin yang ada dipabrik dan kualitas produk yang dihasilkan. Berikut ini titik-titik pengambilan sample:

  • Sample Padatan
  1. Press Cake
  2. Fibre cyclone
  3. LTDS 1
  4. LTDS 2
  5. Winower 1
  6. Winower 2
  7. Ripple mill
  8. Feed Hydrocyclone
  9. Shell Ex Hydrocyclone
  10. Kernel Ex Hydrocyclone
  11. Kernel gabungan
  12. Kernel Silo Dryer
  13. Kernel Produksi
  14. Tandan Kosong
  15. Solid Decanter
  • Sample Cairan
  1. Condensate Sterilizer
  2. Sludge Underflow CCT
  3. Feed Decanter
  4. Heavy Phase
  5. Final Effluent
  6. Before Purifier
  7. After Purifier
  8. Minyak Produksi
  9. Oil Liquor
Titik pengambilan sample setiap pabrik akan berbeda tergantung desain dan mesin apa saja yang digunakan. Untuk mengetahui kinerja sterilizer dan tresher dapat dilihat dari jumlah USB (Unstripped Bunch). USB yaitu tandan kosong output dari tresher yang masih terdapat brondolan di dalamnya. Standar USB yang diizinkan tidak boleh lebih dari 3%. Cara mengetahui prosentase USB yaitu dengan menghitung jumlah USB yang terdapat pada 150 janjang sample lalu dihitung dengan rumus dibawah ini.

%USB = (Jumlah USB : 150) x 100%

Standar Operasional Prosedur pengambilan sample padatan
  • Sampling dimulai 2 jam sejak start proses
  • Sampling dilakukan satu jam sekali
  • Informasikan operator terkait akan dilakukan pengambilan sample, apabila sedang dilakukan setting mesin sample tidak perlu diambil
  • Ambil sample shell atau kernel dengan handscop sebanyak 1 Kg, untuk sample solid decanter sebanyak 250 gr dan tandan kosong sebanyak 1 janjang.
  • Masukkan sample ke polybag
  • Minta operator terkait untuk menandatangani sampling recording
  • Bawa sample ke tempat sample komposit dan tuang ke ember sample. pastikan ember dalam keadaan bersih tidak terdapat air atau minyak
  • Sampling dihentikan 1 jam sebelum stop proses
  • Segera lakukan Quartering setelah stop proses hingga mendapat sample sebanyak 1 Kg 
Standar Operasional Prosedur pengambilan sample cairan
  • Tempatkan masing-masing jerigen sesuai titik sampling
  • Sampling dimulai 1 jam setelah proses
  • Sampling dilakukan 1 jam sekali
  • Informasikan ke operator terkait akan dilakukan pengambilan sample
  • Bilas gayung dan jerigen dengan cairan yang akan diambil samplenya
  • Tampung pada gayung cairan tersebut sebanyak 100 ml
  • Masukkan sample ke dalam jerigen
  • Tutup jerigen dan tempatkan pada tempat yang sesuai
  • Minta operator terkait untuk menandatangani sampling recording
  • Sampling dihentikan 1 jam sebelum stop proses
Alat untuk mengambil sample harus dikalibrasi terlebih dahulu agar jumlah sample yang diambil sesuai dengan SOP. Selanjutnya sample yang telah diambil akan dianalisa di laboratorium untuk mengetahui prosentase effisiensi, moisture, dirt, FFA dan losses.






Selasa, 09 Agustus 2016

Pengolahan Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan di Indonesia yang cukup menjanjikan karena dapat menghasilkan minyak nabati (Crude Palm Oil) yang dibutuhkan diberbagai sektor industri. Selain Crude Palm Oil PKS (Pabrik Kelapa Sawit) juga menghasilkan kernel. Untuk mendapatkan kedua produk tersebut kelapa sawit yang masih segar atau TBS (Tandan Buah Segar) harus diolah terlebih dahulu di PKS. Berikut ini bagan proses pengolahan TBS di PKS. bagan dibawah ini merupakan proses pengolahan pada pabrik konvensional PT Letawa.

Gambar proses pengolahan minyak kelapa sawit


Proses pengolahan yang pertama dilakukan yaitu penerimaan buah, mulai dari penimbangan TBS, pemilihan TBS (Grading) dan penampungan TBS sementara di apron loading ramp
TBS yang berada di apron kemudian diisikan ke dalam lori dengan kapasitas 3,4 ton. Lori  yang sudah diisi TBS akan dipindahkan ke jalur perebusan menggunakan Transfer  Carriage, sesuai dengan siklus perebusan.

Perebusan TBS di Sterilizer menggunakan saturated steam dari BPV (Back Pressure  Vessel), dengan waktu perebusan selama 90-110 menit.  PT Letawa menggunakan  sterilizer horizontal dengan sistem perebusan Triple Peak.  Tekanan yang digunakan  pada peak  pertama sebesar 1,5 kg/cm²,  peak kedua 2 kg/cm², dan peak ketiga  3 kg/cm²  dengan waktu tahan 45-60 menit pada peak ketiga.  Ada beberapa tujuan dari  perebusan,  antara lain:  

Menonaktifkan enzim lipase dan oksidase
Memudahkan lepasnya brondolan dari janjang
Menurunkan kadar air
Pemecahan emulsi
Dehidrasi nut sehingga kernel lekang dari cangkangnya

Setelah buah sawit sudah matang selanjutnya masuk proses pemipilan brondolan di stasiun Treshing. Lori yang berisi tandan buah rebus diangkat menggunakan hoisting crane dan  ditumpahkan kedalam auto feederAuto feeder merupakan pengatur feeding tresher.  Pemipilan brondolan dilakukan dengan prinsip putaran dan bantingan didalam tresher.  Putaran tresher sebesar 21-23 rpm dan terdapat lifting bar didalamnya  untuk mengarahkan  tandan buah rebus. Brondolan yang terpipil akan jatuh ke  below  conveyor melalui kisi-kisi tresher dan janjang kosong melalui inclined empty bunch  conveyor menuju Bunch Press.

Brondolan rebus masuk kedalam digester untuk dilumatkan terlebih dahulu sebelum  dilakukan pengempaan dimesin Press. Agar proses pelumatan optimal isi digester minimal ¾ dari volume digester dengan tujuan brondolan bersinggungan lebih dari setengah pisau  digester. Output digester yang berupa MPD (Mass Passing digester)  masuk kedalam  mesin press dan melewati proses pengempaan dengan tekanan cone 40-50 kg/cm² untuk  mesin press  kapasitas 10 ton/jam dan 50 sampai 70 kg/cm²  untuk  mesin press  kapasitas  20 ton/jam.  

Cake hasil dari proses pengempaan yang berisi Nut dan fibre akan diolah di stasiun kernel untuk diambil kernelnya. Crude oil yang dihasilkan akan diproses di stasiun Klarifikasi untuk dipisahkan dari sludge dan partikel pengotor lainnya seperti pasir, fibre halus dan cangkang.
Produk yang dihasilkan dari pengolahan TBS berupa kernel yang merupakan output dari  stasiun kernel dan Crude Palm Oil yang merupakan output dari stasiun klarifikasi. Proses  selanjutnya yaitu proses pengiriman atau despatch. limbah yang dihasilkan akan diolah pada stasiun Effluent sebelum dijadikan pupuk pada land aplikasi.

Proses pengolahan kelapa sawit merupakan proses yang berkesinambungan, dimana  keberhasilan suatu stasiun akan mempengaruhi keberhasilan proses distasiun selanjutnya. Untuk mendapatkan produksi yang maksimal maka penting untuk menjaga kondisi stasiun dari setiap gangguan-gangguan yang mungkin terjadi.


ini dibuat saat lagi suntuk bikin laporan yang datanya hilang semua akibat APK pokemon Go :-D 
abaikan typo


Minggu, 05 Juni 2016

Kelapa Sawit

Hallo,
Welcome on my Blog!!!
Disini saya akan bercerita sedikit tentang kelapa sawit.

Kelapa Sawit atau Elaeis Guineensis ini berasal dari Afrika, dan pada tahun 1848 dibawa ke Indonesia untuk melengkapi koleksi tanaman hias di Kebun Raya Bogor. 22 tahun kemudian benih dari Bogor 
di tanam sebagai pemanis jalan di Deli, Sumatera Utara.
Pada tahun 1911, Kelapa Sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersil. Perkebunan Kelapa Sawit pertama Indonesia berlokasi di pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh

Gambar 1 Pohon Kelapa Sawit

Gambar 2 Tandan Buah Segar


Pohon Kelapa Sawit dapat hidup sampai 100 tahun, namun produktivitasnya akan menurun pada
usia 25 tahun. Tandan buah segar (TBS) dapat dipanen 30 bulan setelah ditanam di lapangan. 
Berat TBS biasanya 3-40kg/tandan, sedangkan produktivitas TBS umumnya 30 Ton/Ha/Tahun 
dengan rendemen Crude Palm Oil (CPO) 25% dan rendemen kernel 5%. Kernel yang dihasilkan masih bisa diolah menjadi Palm Kernel Oil (PKO). 

           

Gambar 3 Kernel                             Gambar 4 CPO & PKO

Berikut ini gambar bagian-bagian buah sawit

Gambar 5 Bagian-bagian Buah Sawit

Ada 3 varietas kelapa sawit yang umum dikenal yaitu Dura, Pisifera dan Tenera. Berikut ini Ciri-ciri dari masing-masing varietas :
1. Dura
· Memiliki cangkang tebal ( 2 – 8 mm )
· Persentase Mesocarp/Fruit (33% - 55%). DELI DURA dapat mencapai 65%.
· Tidak ada Lingkaran FIBER dalam Mesocarp

          Gambar 6 Kelapa Sawit Dura

2. Pisifera
· Memiliki biji kecil dengan cangkang tipis
· Sering gagal membentuk buah ( fertil )

         Gambar 7 Kelapa Sawit Pisifera

3. Tenera
· Cangkang lebih tipis dari Dura (0.5mm – 4 mm).
· Persentase Mesocarp (60% - 90%).
· Ada Lingkaran fiber dalam Mesocarp. 

        Gambar 8 Kelapa Sawit Tenera

Kelapa Sawit jenis Tenera ini merupakan hasil persilangan dari varietas Dura dan Pisifera. 
sekian dari saya.









Slider

Pages

About Us

Popular Posts

Popular Posts