Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan di Indonesia yang cukup menjanjikan karena dapat menghasilkan minyak nabati (Crude Palm Oil) yang dibutuhkan diberbagai sektor industri. Selain Crude Palm Oil PKS (Pabrik Kelapa Sawit) juga menghasilkan kernel. Untuk mendapatkan kedua produk tersebut kelapa sawit yang masih segar atau TBS (Tandan Buah Segar) harus diolah terlebih dahulu di PKS. Berikut ini bagan proses pengolahan TBS di PKS. bagan dibawah ini merupakan proses pengolahan pada pabrik konvensional PT Letawa.
Gambar proses pengolahan minyak kelapa sawit
Proses pengolahan yang pertama dilakukan yaitu penerimaan buah, mulai dari penimbangan TBS, pemilihan TBS (Grading) dan penampungan TBS sementara di apron loading ramp.
TBS yang berada di apron kemudian diisikan ke dalam lori dengan kapasitas 3,4 ton. Lori yang sudah diisi TBS akan dipindahkan ke jalur perebusan menggunakan Transfer Carriage, sesuai dengan siklus perebusan.
Perebusan TBS di Sterilizer menggunakan saturated steam dari BPV (Back Pressure Vessel), dengan waktu perebusan selama 90-110 menit. PT Letawa menggunakan sterilizer horizontal dengan sistem perebusan Triple Peak. Tekanan yang digunakan pada peak pertama sebesar 1,5 kg/cm², peak kedua 2 kg/cm², dan peak ketiga 3 kg/cm² dengan waktu tahan 45-60 menit pada peak ketiga. Ada beberapa tujuan dari perebusan, antara lain:
1 Menonaktifkan enzim lipase dan oksidase
2 Memudahkan lepasnya brondolan dari janjang
3 Menurunkan kadar air
4 Pemecahan emulsi
5 Dehidrasi nut sehingga kernel lekang dari cangkangnya
Setelah buah sawit sudah matang selanjutnya masuk proses pemipilan brondolan di stasiun Treshing. Lori yang berisi tandan buah rebus diangkat menggunakan hoisting crane dan ditumpahkan kedalam auto feeder. Auto feeder merupakan pengatur feeding tresher. Pemipilan brondolan dilakukan dengan prinsip putaran dan bantingan didalam tresher. Putaran tresher sebesar 21-23 rpm dan terdapat lifting bar didalamnya untuk mengarahkan tandan buah rebus. Brondolan yang terpipil akan jatuh ke below conveyor melalui kisi-kisi tresher dan janjang kosong melalui inclined empty bunch conveyor menuju Bunch Press.
Brondolan rebus masuk kedalam digester untuk dilumatkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengempaan dimesin Press. Agar proses pelumatan optimal isi digester minimal ¾ dari volume digester dengan tujuan brondolan bersinggungan lebih dari setengah pisau digester. Output digester yang berupa MPD (Mass Passing digester) masuk kedalam mesin press dan melewati proses pengempaan dengan tekanan cone 40-50 kg/cm² untuk mesin press kapasitas 10 ton/jam dan 50 sampai 70 kg/cm² untuk mesin press kapasitas 20 ton/jam.
Cake hasil dari proses pengempaan yang berisi Nut dan fibre akan diolah di stasiun kernel untuk diambil kernelnya. Crude oil yang dihasilkan akan diproses di stasiun Klarifikasi untuk dipisahkan dari sludge dan partikel pengotor lainnya seperti pasir, fibre halus dan cangkang.
Produk yang dihasilkan dari pengolahan TBS berupa kernel yang merupakan output dari stasiun kernel dan Crude Palm Oil yang merupakan output dari stasiun klarifikasi. Proses selanjutnya yaitu proses pengiriman atau despatch. limbah yang dihasilkan akan diolah pada stasiun Effluent sebelum dijadikan pupuk pada land aplikasi.
Proses pengolahan kelapa sawit merupakan proses yang berkesinambungan, dimana keberhasilan suatu stasiun akan mempengaruhi keberhasilan proses distasiun selanjutnya. Untuk mendapatkan produksi yang maksimal maka penting untuk menjaga kondisi stasiun dari setiap gangguan-gangguan yang mungkin terjadi.
ini dibuat saat lagi suntuk bikin laporan yang datanya hilang semua akibat APK pokemon Go :-D
abaikan typo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar